Fashion History #26 – MADEMOISELLE CHANEL


MADEMOISELLE CHANEL

Coco Chanel menyadari bahwa untuk memenangkan setiap ”peperangan” haruslah diciptakan suatu seragam kelas satu. Dia menginginkan untuk menang dalam perang tersebut dibandingkan apapun di dunia ini. Keinginan untuk menang tampak sekali pada raut wajahnya yang luar biasa. Pengarang Prancis Collette mengatakan, pada wjahnya dia melihat suatu ketegasan dari seekor banteng hitam dari Camargue. ”Perang” Chanel adalah berperang bagi kebebasan wanita dari ketergantungan kepada kaum pria, senjata yan g dipilihnya adalah cantik dan bergaya. Dan strateginya adalah bagai seorang dukun sihir murni (pure witchcraft), yang bisa mengalahkan laki-laki. Chanel seperti laki-laki, koleksi-koleksinya dari kisah cintanya yang tidak terhingga, membuktikan hal ini. Pacar-pacarnya lah, yang dia tidak pernah lupa, yang telah membayarnya pada saat dia membuka bisnisnya yang pertama. Dan para lelaki itulah yang memberikan inspirasi kepadanya agar terlihat begitu sukses san sensasional, dengan pakaian-pakaiannya yang penuh dengan rajutan dan kancing-kancing, dan seragam-seragam yang penuh jalinan serta botol-botol parfum yang berbentuk persegi. Perhiasan-perhiasan yang diberikan oleh para lelaki tersebut berfungsi sebagai sumber inspirasi bagi perhiasan-perhiasan kostumnya dan Chanel mempunyai gaya hidup yang egosentris dimana sang lelaki boleh pergi sebelum terjadi percintaan.

Kualitas, kenyamanan dan semacam proporsi yang mengkomposisikan keindahan tubuh tanpa menonjolkannya. Hal inilah yang dipakai sebagai dasar dari seorang laki-laki yang elegan dan Coco Chanel mengambil dasar ini untuk dirinya sendiri dan untuk semua wanita yang ingin kelihatan seperti dia. Secara insting dia menerti salah satu yang terpenting dalam prinsip-prinsip kehidupan modern secara psikoligis yaitu fleksibiltas adalah kekuatan.

Dia tidak mau menjadi mangsa korban dalam lipatan-lipatan sutera yang rumit, tetapi dia harus menjadi sang pelaku/ melakukan sesuatu. Dia menginginkan pakaian benar-benra cocok/ pas ditubuh sehingga seseorang lupa akan apa yang dipakainya dan tetap konsentrasi pada dunianya dan pekerjaannya. Jaket ciptaannnya yang dibuat pada zaman/ mas kapan saja akan tetap cocok untuk maksud tujuan pemakaian baju tersebut baik jaket tersebut dikenakan tanpa dikancingkan atau diselempangkan secara kasual dibahu. Chanel bukanlah seorang penjahit yang terbesar / paling ternama pada masanya, penghargaan ini tentu saja harus dibagi dengan Madeleine Vionnet dan Cristobal Balenciaga, walaupun benar dia adalah pencipta fashion yang ternama selamanya. Ibarat seorang jendral yang kecil, kurus tapi kuat, yang memperlihatkan suatu pasukan perancang, kemenangan apa yang dapat dicapai dengan ke-elegannan yang dihadapi dengan penuh keberanian sehingga menjadi kenyataan.

MADEMOISELLE CHANEL

MADEMOISELLE CHANEL

MADEMOISELLE CHANEL


Leave a Reply